Daerah Istimewa Jogjakarta adalah mutiara yang ada di pulau Jawa. Sebuah pusat tradisi yang kaya akan budaya, candi berumur ratusan abad, lukisan-lukisan artistik hingga kuliner tradisional yang memberikan pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang datang!
Agar dapat menikmati wisata Jogja dengan maksimal, sebaiknya menghindari musim libur sekolah di bulan Juni atau libur Lebaran karena kawasan turis akan sangat padat dan jalan Malioboro sering macet. Di bulan Agustus, musim masih panas dan bepergian ke tempat wisata juga tidak terlalu berdesakan karena bukan high season.
Daerah Istimewa Jogjakarta terletak di provinsi Jawa Tengah dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai raja sekaligus pemangku kursi pemerintahan.
Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia yang menarik banyak wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Untuk bisa sampai di Yogyakarta cukup mudah karena sudah banyak moda transportasi menuju ke Yogyakarta.
Bandara Internasional Jogjakarta Adi Sucipto hanya 10 km dari pusat kota. Beberapa penerbangan internasional menawarkan tiket ke Jogjakarta langsung dari Singapura dan Malaysia. Untuk penerbangan domestik, kamu memiliki banyak pilihan maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, NAM Air, Citilink dan Sriwijaya Air.
Salah satu alternatif lain untuk ke Jogja adalah dengan menggunakan bus. Tetapi jadwal yang tidak selalu tepat waktu terkadang bisa sangat membingungkan. Terminal bus Jogjakarta ada di Giwangan dan letaknya 6 km dari pusat kota. Beberapa operator bus menyediakan tiket ke Jogjakarta satu paket dengan tiket ferry apabila kamu datang dari luar pulau Jawa. Fasilitas tiap bus pun berbeda tergantung dari kelasnya. Untuk kelas Ekonomi, tidak banyak fasilitas yang didapatkan tetapi untuk bus VIP, kamu dapat menikmati fasilitas lengkap seperti selimut, kursi yang bisa diatur, makan siang/malam, dan lainnya.
Hampir seluruh kota-kota besar yang ada di pulau Jawa terkoneksi dengan kereta, termasuk Jogjakarta. Selain nyaman, kamu juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah saat di perjalanan menuju Jogja. Ada dua stasiun yang bisa dipilih, Stasiun Jogjakarta dan Lempuyangan. Kalau ingin yang dekat dengan pusat kota, bisa turun di Stasiun Jogjakarta yang tidak jauh dari jalan Malioboro. Untuk jadwal kereta ke Jogjakarta, cek di sini.
Roadtrip ke Yogyakarta bareng keluarga atau pasangan pasti seru. Kamu bisa menempuh jalur Selatan atau masuk tol Trans Jawa yang lebih nyaman dan bebas hambatan. Kalau kamu datang dari arah Jawa Timur, pilih Exit Colomadu ke arah Klaten sampai Yogyakarta. Dari Jawa Barat, pilih Exit Bawen menuju Kota Magelang dan lanjut sampai Yogyakarta.
Jangan lupa siapin duit e-toll ya
Tidak ada kapal ferry penumpang yang berlabuh di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada banyak cara untuk keliling-keliling kota Yogyakarta. Kamu bisa pilih salah satunya.
Kamu juga bisa memanfaatkan Trans Jogja. Transportasi bus kota yang menghubungkan berbagai area di wilayah Yogyakarta. Haltenya juga sudah banyak dan tersebar di destinasi wisata. Untuk mengetahui rute dan jadwal, kamu bisa download maps milik Dishub Jogja disini.
Beruntungnya kita hidup dijaman ojol yang bisa bantu anterin kemana-mana sekaligus pesan makan dari mana-mana. Memanfaatkan Gojek dan Grab di Yogyakarta adalah pilihan yang tepat.
Untuk bepergian dalam jumlah banyak atau 1 grup, rental mobil bisa menjadi pertimbangan juga. Harga mulai Rp. 250.000,-.
Pilihan lain yang lebih cepat, kamu bisa menggunakan taksi. Hanya saja, jangan lupa untuk mengingatkan pak supir agar menggunakan argo.
Kalau ke Yogyakarta, rasanya nggak afdol kalo nggak melihat candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram dan tempat-tempat yang masih menjadi bagian dari sejarah Kesultanan Yogyakarta. Tapi selain wisata sejarah dan budaya, ada banyak tempat destinasi wisata lain juga kok yang bisa kamu kunjungi.
Borobudue merupakan salah satu objek wisata di Yogyakarta yang menjadi idola para wisatawan dari seluruh dunia. Kompleks candi yang berdiri di atas lahan seluas 2520 m2 ini dibangun oleh dinasti Syailendra pada abad ke-8. Ukiran-ukiran detail pada candi Borobudur merepresentasikan semesta dan manusia yang tak pernah luput dari hasrat. Tingkat teratas candi Borobudur menggambarkan Nirwana – yaitu suatu fase dimana seseorang sudah tidak lagi memiliki keinginan duniawi.
Stupa-stupa berisi patung Buddha yang ada di Candi Borobudur
Terlepas dari ajaran Buddha, candi Borobudur memiliki keunikan tersendiri. Terlebih pada arsitektur bangunannya. Ada beberapa persyaratan dalam berpakaian saat mengunjungi candi Borobudur. Wisatawan tidak diperkenankan memakai celana pendek tapi jangan khawatir karena disana disediakan tempat persewaan kain yang bisa digunakan untuk memasuki kawasan Candi Borobudur. Kita juga diajari cara memakai kain ini secara gratis!
Objek wisata di Yogyakarta yang satu ini juga tidak boleh terlewatkan, ya! Candi Prambanan udah ada sejak 10 abad yang lalu. Hmmm.. kebayang ga gimana dulu belum ada teknologi canggih tapi bisa biking candi sebagus ini?
Candi Prambanan sempat melewati tahap restorasi setelah terkena gempa dahsyat di tahun 2006 hingga harus tutup selama beberapa waktu. Reruntuhan dari sebagian candi juga masih ada di situs ini.
Sehari-hari, Prambanan dipenuhi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk menikmati keindahan bangunan ini tanpa berdesakan dengan turis lain, jadwalkan keberangkatan kamu pagi-pagi, atau sore-sore. Setiap tahun, ada gelaran Prambanan Jazz yang mengusung musisi dalam dan luar negeri untuk tampil di panggung gede dengan backdrop Prambanan.
Kompleks prambanan menyisakan puing-puing bekas reruntuhan candi
Kompleks Prambanan memiliki setidaknya 240 buah candi termasuk Candi Loro Jonggrang, candi Sewu dan candi Lumbung. Kalau kaki sudah pegal, kamu bisa membeli tiket kereta sebesar Rp. 10.000,- yang akan membawa kamu keliling kompleks candi yang luas banget.
Oiya untuk kamu yang suka dengan pagelaran seni, kamu mesti banget nih liat Sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Untuk tiket sendratarinya kamu bisa langsung cek disini. Harga tiket termurah adalah Rp. 150.000,- . Kalau kamu bisa menunjukkan kartu pelajar, kamu hanya perlu membayar Rp. 50.000 saja.
Taman Sari, atau yang sering disebut dengan istana air, dulunya merupakan tempat pemandian khusus untuk keluarga keraton. Selain itu, Taman Sari juga dulunya difungsikan sebagai pertahanan istana karena masih dalam kompleks keraton.
Desain Taman Sari yang terbuka dengan gapura Panggung yang konon tempat Sultan menyaksikan tari-tarian. Semua area Taman Sari juga masih sangat terawat.
Salah satu kolam yang dahulu dijadikan kolam pemandian oleh Sultan Hamengkubuwono pertama hingga ketiga (sumber wikipedia.com)
Hanya dengan Rp7.500,- saja kamu bisa nyaman jalan-jalan dan berlama-lama di dalam Taman Sari, menyusuri setiap area, mulai dari kolam, jembatan, taman hingga lorong bawah tanah – sambil menikmati arsitektur yang berbeda-beda.
Taman Sari hanya dibuka untuk umum sampai jam 14.00 saja. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Taman Sari adalah jam 9 pagi teng! Karena datang pas jam buka akan menghindarkan kamu dari keramaian. Selain itu, sebagian besar kompleks ini adalah outdoor, jadi akan sangat terik cuacanya kalau kamu datang terlalu siang.
Merapi adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif dan menjadi spot favorit para pendaki yang hendak menikmati alam dari ketinggian. Para pecinta alam dapat menikmati pemandangan yang menawan mulai dari padang pasir, lembah dan deretan pohon pinus.
Tidak gemar mendaki gunung? Gunung Merapi juga menawarkan banyak aktivitas seru yang bisa kamu lakukan mulai dari Lava tour dengan menggunakan jeep atau berjalan di sekitar kaki gunung yang menyejukkan.
Megahnya Gunung Merapi
Harga tiket masuk ke Taman Nasional Gunung Merapi berbeda untuk turis domestik dan mancanegara, selain itu biaya tiket masuk kendaraan juga beragam. Untuk kendaraan roda dua tiket masuknya Rp5.000,- per kendaraan, sementara untuk kendaraan roda empat tarifnya Rp10.000,- per kendaraan.
Selain tiket masuk utama, kamu juga akan dikenakan biaya asuransi jiwa dan biaya tambahan lainnya jika kamu membawa camera/handycam, dan berencana mendaki/berkemah di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi. Pastikan cek tarif terbarunya sebelum berkunjung ya. Budgetnya akan beragam sesuai rencana aktivitas kamu.
Goa Jomblang ini terletak di kawasan Gunung Kidul, dataran vulkanik dengan berbagai destinasi wisata yang indah dan menarik.
Goa Jomblang ini sempat menjadi salah satu destinasi yang muncul di reality show Amazing Race loh! Keunikan goa ini adalah bentuknya yang vertikal. Jadi, untuk sampai ke dasar goa, kamu harus menggunakan tali lengkap dengan safety lain seperti harness, helm, serta tekad hati yang kuat!
Kamu juga akan butuh guide yang sudah tau cara untuk turun ke dasar goa dengan aman. Karena itu untuk bisa sampai ke dasar Goa Jomblang, kamu butuh merogoh kocek mulai dari Rp450.000 hingga Rp1.000.000 per orang, biaya ini sudah termasuk penyewaan alat untuk turun ke dasar dan jasa pemandu. Tapi dijamin deh ketika sampai di dasar dan melihat secercah cahaya matahari menembus lubang goa yang kamu turuni tadi semuanya terbayar! Indah banget!
Sinar matahari yang masuk ke dalam gua (sumber wikimedia.org)
Goa Pindul ini masih satu kawasan dengan Goa Jomblang, masih sama-sama berada di daerah Gunung Kidul. Goa ini sempat viral di sosmed karena destinasi unik ini menawarkan lokasi foto yang Instagramable. Goa Pindul memiliki sungai yang letaknya di bagian bawah. Para pengunjung dapat menjelajahi sungai ini dengan ban karet (cave tubing).
Buat yang takut gelap, aktivitas ini perlu dihindari karena semakin dalam, semakin tidak ada cahaya dan gua menjadi sangat gelap. Beberapa peralatan juga sudah tersedia untuk disewa, termasuk pelampung, tube, dan headlamp.
Untuk lebih nyamannya, kamu bisa memesan paket tur Goa Pindul di travel agent yang menyediakan. Nusantara Trip memiliki paket tur Goa Pindul dan keliling pantai-pantai yang ada di Gunung Kidul seharga Rp290.000 per orang.
Sampai di ujung terowongan (sumber tiket.com)
Lah, Stonehenge bukannya di Inggris? Yup, Stonehenge memang aslinya ditemukan di Inggris. Tapi berkat kreativitas warga setempat, batu-batu bekas erupsi gunung Merapi dijadikan struktur yang mirip Stonehenge aslinya. Tinggi bebatuan ini mencapai 4 meter, loh! Dan lokasinya berada di area padang rumput yang luas. Kamu bisa datang ke tempat ini pagi-pagi jam 7 untuk menikmati Stonehenge sendirian karena masih sepi hehe..
Untuk sampai ke destinasi ini, ambil jalur Kopi Merapi ke arah timur. Tiket masuknya Rp. 10.000,- per orang, ditambah tiket parkir, Rp. 2000,- untuk sepeda motor dan, dan Rp. 5.000,- untuk mobil. Murah, toh?
Begini penampakan Stonehenge Merapi. Miripkah dengan yang asli? (sumber instagram @iis.sarbini)
Agro wisata Bhumi Merapi di Kaliurang, mengusung konsep edukasi. Cukup bayar Rp25.000 untuk tiket masuk. Cocok untuk kamu yang berlibur bareng keluarga dan anak-anak. Orang dewasa juga bisa kok belajar tentang proses pembuatan kopi atau tanaman hidroponik yang sedang tren. Selesai belajar, bisa berfoto-foto di area selfie yang dibentuk mirip rumah Hobbit, taman bunga dan lainnya. Atau keliling area agrowisata dengan jeep.
Kirain di Yunani, gataunya di Agrowisata Bhumi Merapi… (sumber instagram @jeykology)
Pematang sawah di negeri agraris memang sepertinya banyak, ya. Tapi Wisata Sawah Sukorame di Kawasan Dlingo ini unik karena dibangun jembatan di tengah-tengah hamparan sawah luas. Kalau kamu sedang berada di wilayah Mangunan, sempatkan kesini. Kamu bisa menyusuri jembatan yang panjang banget, terbuat dari bambu. Instagramable!
Rebahan dolo…Wisata sawah Sukorame (sumber viva.co.id)
Waktu terbaik untuk ke Sukorame pas musim bercocok tanam kira-kira bulan Januari dan Februari. Karena kalau kesini pas musim kering, sawah ga ada padinya, jadinya gundul dan kurang bagus di foto. Harga tiket masuk udah termasuk dengan parkirnya, Rp. 5.000,- saja.
Sayangnya nih selama pandemi wisata sawah sukorame ini ditutup. Coba hubungi kontak pengelola atau tanyakan pada agen travel kamu sebelum berangkat ke sini untuk pastikan apakah tempat ini sudah beroperasi atau belum ya.
Parangtritis merupakan salah satu destinasi Yogyakarta terfavorit. Cerita mistis seputar Nyi Roro Kidul sang Ratu Pantai Selatan juga menambah ketertarikan masyarakat untuk berkunjung kesini. Konon para wisatawan dilarang memakai pakaian berwarna hijau karena itu merupakan warna kesukaan sang Ratu. Percaya atau tidak, sebaiknya diikutin nasehatnya daripada kenapa-kenapa. Hehe
Meski begitu, Parangtritis memang memiliki eksotisme pantai yang membius terutama saat matahari terbenam. Ombak yang besar dan arus laut yang kuat sering memakan korban. Jadi, lebih baik menikmati keindahan lautnya dari pantai saja, ya!
Tiket masuk Pantai Parangtritis Rp. 10.000,- selama 24 jam. Pemandangan pantai semakin cantik menjelang matahari terbenam. Pastikan kamu ga kelewatan.
Suasana Parangtritis di siang hari (sumber travelspromo.com)
Wediombo terbilang destinasi Yogyakarta yang baru. Terletak di desa Wonosari, pantai Wediombo sebenarnya adalah teluk dengan pasir putih dan gugusan karang. Disini kamu akan menemui banyak warga lokal yang melakukan aktivitas memancing. Tidak suka memancing? No worries! Menikmati keindahan pantai Wediombo dengan berenang atau berjalan di sekitaran pantai saja sudah cukup memanjakan mata.
Melompat dari salah satu tebing batu (sumber jogjaonstage.com)
Pantai Indrayanti ini terletak di daerah Gunung Kidul dan sudah sangat berkembang dan banyak tempat makan seperti café dan resto yang berjejer di pinggir pantai. Tekstur pasir yang putih dan air yang bersih menjadi daya tarik pantai ini. Sekilas tatanannya mirip pantai di Bali dengan segala hiruk pikuknya.
Garis pantainya yang panjang mencapai 500 meter. Lumayan buat olahraga jalan kaki tipis-tipis sambil menikmati angin bertiup. Di tepian pantai dipenuhi payung parasol dan kursi-kursi berderetan. Tempat ini akan dipenuhi pengunjung saat sore hari menjelang sunset. Kenapa dinamakan Indrayanti? Karena ada restoran seafood di dekat pantai yang bernama Indrayanti. Untuk mengetahui review tentang restoran ini, langsung ke bagian Makanan dan Minuman Yogyakarta.
Suasana pantai Indrayanti (sumber goindonesianow.blogspot.com)
Pantai ini berbeda dengan pantai-pantai yang lain karena terdapat ornamen-ornamen dan gapura dari agama Hindu, Buddha juga aliran Kejawen dan masjid. Tentu saja, pelesir di pantai Ngobaran sama juga dengan wisata budaya karena disini kamu bisa mempelajari berbagai ritual keagamaan dan kebudayaan.
Ornamen-ornamen yang ada di Pantai Ngobaran mirip dengan patung-patung yang sering kita lihat di Bali (sumber Instagram @dyahmutiarra)
Tidak jauh dari Ngobaran, ada pantai Ngrenean yang selalu menggelar perayaan umat Hindu di bulan purnama. Hmmm jadi berasa di Bali kalau ke pantai ini. Pantai ini letaknya seperti tersembunyi karena dikelilingi tebing tinggi. Selain itu, di tepi pantai banyak perahu dan nelayan yang sibuk dengan aktivitasnya. kamu dapat menyewa perahu nelayan untuk melihat pesisir pantai Ngrenean.
Kapal nelayan bisa membawamu jalan-jalan melihat pesisir Pantai Ngrenean dari laut (sumer Instagram @johandafitra)
Saking beningnya plantain Sadranan Yogyakarta, kamu bisa melihat koral-koral yang berendam di dalam air. Salah satu permata di Gunung Kidul ini setiap harinya dipadati warga lokal yang ingin refreshing. Kamu bisa berenang dan snorkeling atau berfoto-foto ria di banyak spot. Tapi jangan berharap ada cafe tepi pantai untuk ngopi cantik karena mayoritas makanan disini dijual secara sederhana di warung-warung milik warga setempat.
Tuh beningnya air laut di pantai Sadranan sampai koral-koral di bawah kelihatan semua (sumber datawisata.com)
Wisata belanja di Yogyakarta yang paling utama ya di jalan Malioboro Yogyakarta. Dari ujung ke ujung, kamu akan menemukan banyak pedagang kaki lima yang menjajakan barang unik-unik, kaos, sampai makanan khasnya. Ikon kota Yogyakarta ini tidak pernah sepi pengunjung. Beberapa waktu lalu, ada wacana penutupan jalan untuk kendaraan di Malioboro. Ini akan membuat acara belanja-belanji semakin nyaman karena tidak ada motor yang seliweran.
Suasana di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta (sumber wikipedia.com)
Wisata di Yogyakarta identik dengan belanja baju batik, kain motif tradisional dan aneka kerajinan tangan. Nah, tempat memborong itu semua ya di pasar Beringharjo! Pasar ini beroperasi dari pagi sampai jam 9 malam. Disini, kita harus pandai tawar-menawar karena tidak ada label harganya. Semakin banyak jumlah yang kamu beli, mereka akan kasih harga yang lebih murah.
Kendi yang unyu-unyu di Pasar Beringharjo (sumber traveloka.com)
If you’re looking for a romantic retreat, Jogja’s luxury stays often combine traditional and luxury to give you the most beautiful nostalgic you’ll ever experience.
Memang tidak salah hotel ini dinamai Tentrem yang artinya damai. Tentrem Hotel Yogyakarta adalah penginapan berbintang 5 yang akan memanjakan para pengunjung dengan kamar mewah serta pemandangan taman eksotis yang bisa kamu nikmati dari balkoni! Harga kamar hotel Tentrem dibandrol dengan harga 1,5 juta Rupiah per malamnya.
Nikmati suasana menginap ala sultan di Hotel Tentrem, Yogyakarta (sumber agoda.com)
Hotel bergaya vintage ini memiliki arsitektur yang memadukan interior ala kolonial Belanda dan tradisional Jawa. Meski letaknya strategis di tengah kota, menginap disini seolah membawa kita ke masa lalu dengan atmosfernya yang jadul nan memikat! Gaya kolonial juga terasa saat memasuki kamar yang dengan balkoni yang menghadap ke kolam renang.
Lobi hotel Phoenix yang mewah (sumber all.accor.com)
Dengan lokasi yang strategis, dekat dengan Malioboro, kamu bisa menginap di hotel Phoenix dengan membayar 1,2 juta rupiah untuk per malamnya.
Mano Hara adalah satu-satunya resort yang ada di dalam area wisata Candi Borobudur. Ada 5 cottage yang didesain secara eksklusif dengan harga per kamar mulai 1,7 juta Rupiah. Kalau kamu menginap di Manohara, kamu bisa membeli tiket masuk seharga Rp. 370.000 ke dalam area candi, saat sunrise, sebelum dibuka untuk umum. Pemandangan matahari terbit jam 4.30 pagi bisa kamu nikmati sendiri!
Salah satu kamar di Hotel Manohara (sumber agoda.com)
Cari hotel dekat Malioboro? Ibis Style letaknya strategis, tepat di sebelah Mall Malioboro dan ada pintu yang langsung menghubungkan hotel dengan mall. Cocok digunakan untuk tempat beristirahat setelah berpetualang di Yogyakarta. Harga per malam mulai Rp. 550.000, kamu sudah dapat breakfast dan bisa menikmati rooftop bar yang keren.
Ibis Yogyakarta Malioboro
Hyatt Regency mengkombinasikan alam dan bangunan prestisius menjadi satu. Ada kolam renang yang besar dengan latar pepohonan rindang yang asri. Pilihan kamar banyak, dengan harga bergantung dari view yang kamu pilih. Untuk view taman asri dan kolam renang, kamu bisa memilih Garden View dengan harga per malamnya Rp. 780.000,-
Selain itu, ada jogging track dan spa untuk relaksasi saat berada di hotel. Fasilitas lain yang tersedia yaitu lounge dan lapangan golf. Kamu juga bisa menyewa andong dan berkeliling kota!
Hyatt Regency dilihat dari langit (sumber agoda.com)
Hotel stylish yang letaknya di Margoutomo ini hanya 650 meter dari jalan Malioboro. Tinggal jalan kaki 5 menit juga sampe. Karena hotel ini bintang 4, kamu bisa mengharapkan fasilitas yang lengkap, mulai dari breakfast, kolam renang outdoor dan kamar yang luas. Hotel 101 Yogyakarta juga menyediakan layanan antar jemput ke bandara atau keliling kota. Harga per kamarnya mulai Rp. 450.000,-
Sudah siap nyebur (sumber travelerjakarta.com)
Mencari hotel yang murah di Yogyakarta? Zest hotel letaknya sangat strategis karena hanya jalan kaki ke Malioboro dan pasar Beringharjo. Akomodasi yang cocok buat kamu yang ingin menikmati suasana Yogyakarta dan hiruk pikuknya jantung kota. Meski hotel budget 200ribu-an, tapi Zest Hotel juga punya kolam renang, lho!
Kamar di Zest hotel (sumber agoda.com)
Penginapan murah Yogyakarta yang berkonsep pop-art ini pas banget buat kamu yang hanya pengen punya tempat istirahat sementara saat di Yogyakarta dan tidak perlu fasilitas yang waw.
Ecotel ini punya kamar yang minimalis dengan bed dan meja plus kamar mandi, hanya seharga Rp. 180.000 saja per malam. Tidak jauh dari Allstay, banyak tempat makan tradisional dan modern dengan banyak pilihan.
Salah satu kamar di Allstay Ecotel Yogyakarta (sumber booking.com)
Adhisthana terletak di Prawirotaman yang merupakan surganya para backpacker. Jalan ini juga pusat keramaian selain Malioboro. Daerah Prawirotaman penuh dengan kafe, butik dan restoran – dan banyak banget bule berlalu lalang di tempat ini. Setiap sudut Adhisthana hotel sangat instagramable, plus bersih dan nyaman, hanya dengan harga Rp. 150.000 saja.
Penampakan luar Adhisthana mengingatkan kita pada Potato Head Bali (sumber agoda.com)
Selain terkenal sebagai kota yang kaya dengan budaya, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota kuliner dengan berbagai makanan khas Yogyakarta seperti Gudeg dan sate klathak. Cek dulu nih rekomendasi tempat makan di Yogyakarta dari kami.
Siapa sih yang ga kenal Nasi Gudeg? Makanan khas Yogyakarta yang terkenal ini memiliki rasa manis dan gurih. Lauknya juga berderet mulai dari nangka muda yang dimasak dengan santan (gudeg), ayam atau daging sapi, telur rebus, serta pilihan tahu atau tempe.
Kalau ke Yogya, sempatkan makan di Gudeg Yu Djum yang legendaris. Resepnya otentik dan turun temurun. Serunya lagi, pengunjung boleh, lho, masuk ke dapur dan lihat proses pembuatannya yang masih sangat tradisional.
Gudeg Yu Djum Jogja Istimewa (Sumber gudegyudjumpusat.net)
Seporsi Gudeg Yu Djum yang paling murah berisi krecek, tahu dan tempe harganya Rp. 20.000. kalau kamu pengen beli lauknya saja, bisa kok. Gudeg plus Krecek dan ayam 1/2 ekor bisa kamu bungkus pulang dengan harga Rp. 165.000. Packagingnya yang masih memakai besek dan cobek juga oke untuk dibuat oleh-oleh.
Yang suka makan perkambingan wajib ke Sate Klathak Pak Pong. Daging kambing muda yang dimasak dengan kuah berempah lalu dibakar. Lezat! Uniknya, tusuk sate yang digunakan bukan dari lidi tapi dari ruji sepeda motor. Katanya sih, biar matangnya lebih merata. Apapun tusukannya, yang penting enak, lah ya?
Sate Klathak Pak Pong banyak diburu para wisatawan yang berkunjung ke Yogya (sumber lilindigital.com)
Angkringan sebenarnya bukan sejenis masakan. Tapi lebih ke warung tempat makanan ini disajikan. Apa sih angkringan itu? Angkringan merupakan konsep makan sederhana seperti warung dengan cara duduk di lantai beralas tikar dan menu di gerobak yang bisa kamu pilih sendiri.
Kuliner Yogyakarta belum lengkap rasanya kalau tidak berkunjung ke salah satu angkringan. Disinilah kamu akan merasakan suasana malam di Yogya yang hakiki. Jelang sore, para pedagang angkringan akan bersiap-siap menjelang sore dan mulai buka pukul 18.00 WIB.
Angkringan yang paling mendunia disini adalah Angrkingan Lik Man. Saking legendarisnya, sampai-sampai setiap hari selalu dipadati pengunjung kelaparan, tak peduli hari libur atau tidak.
Menunya juga sangat beragam. Ada nasi kucing, aneka gorengan seperti tempe mendoan, sate telur puyuh, dan tahu isi. Jangan kaget ya! Dinamai Nasi Kucing karena porsinya yang relatif kecil. Harganya? Jangan kaget lagi, ya! Mulai 2rebu perak! Oiya disini juga dijual kopi dicampur arang panas yang namanya Kopi Jos! Cobain deh…
Minuman yang disajikan di Angkringan Lik Man (sumber voaindonesia.com)
Kedai Kopi Merapi berada di lereng gunung Merapi. Lokasi yang sangat… sangat strategis buat bersinggah setelah kamu turun gunung.
Kebun kopi di lereng Merapi tumbuh dengan subur. Tak heran kalau kopi-kopi yang kamu minum disini berasal dari kebun sendiri. Yang paling banyak adalah kopi robusta dan arabika. Harganya? Mulai Rp. 8.000,- saja per cangkir. Ga cuma menyeduh kopi saja, kamu juga bisa mengikuti wisata edukasi kopi lereng Merapi dan bisa ikut belajar cara mengolah biji kopi secara tradisional maupun modern. Asyik, kan!
Kamu bisa menikmati pemandangan Gunung Merapi yang indah banget sambil nyeruput kopi. Duh… mantap banget gak sih? (sumber id.pinterest.com)
Wah, siapa yang tidak kenal minuman asli Indonesia yang satu ini? Yogyakarta juga dikenal dengan produksi aneka jamu untuk kesehatan. Jika kamu pergi ke Pasar Kotagede, kamu akan menemukan banyak penjual jamu yang membuat ramuan tradisional dari bahan-bahan sesuai kebutuhan. Jamu untuk cegah gejala menstruasi, jamu untuk demam sampai jamu pegal linu.
Disebut dengan jamu batok, karena setiap minuman yang diracik akan dituang di batok kelapa yang bentuknya lebih mirip mangkuk daripada gelas. Rasa yang unik dan menyehatkan tidak akan kamu temukan dalam minuman lain!
Sesuai namanya jamu batok disajikan di dalam wadah yang terbuat dari batok kelapa (sumber travelingyuk.com)
Satu lagi cemilan khas Yogyakarta yang terlihat dimana-mana. Bakpia patok adalah jenis bakpia basah dengan kulit tipis dan empuk. Mulanya bakpia patok hanya berisi kacang hijau. Tapi makin kesini, isiannya makin modern mulai dari coklat, nanas, sampai green tea.
Memang ada banyak merk bakpian di Yogyakarta. Bakpia Patok 25 tersebar di toko oleh-oleh. Tapi kalau kamu mau yang fresh from the oven, bisa kunjungi langsung ke pabriknya.
Bakpia Pathok salah satu oleh-oleh favorit khas Yogyakarta (sumber tripadvisor.com)
Wisata malam di Yogyakarta tak kalah menarik. Suasana yang ramai bisa ditemukan di Ibis Sky Bar sambil menikmati gemerlap lampu kota Yogyakarta dari ketinggian. Letaknya berada di rooftop hotel Ibis dengan konsep semi outdoor yang menawarkan aneka minuman beralkohol dan makanan ringan.
Ibis Sky Bar cocok dijadikan tempat bersantai di malam hari (sumber travelingyuk.com)
Pengen lihat pemandangan kota Yogyakarta dari atas? Heha Sky View adalah tempat hangout baru yang kece di Yogyakarta dengan konsep street food yang estetik di ruangan outdoor. Kamu bisa makan cantik di Heha Sky View atau hanya menikmati pemandangannya saja.
Area ini dibagi menjadi beberapa tema. Ada selfie spot, garden, resto dan reflecting pool. Jadi kamu bisa pilih sepuasnya dengan membayar Rp. 10.000 saja untuk kunjungan jam 10.00 sampai 16.30. Sedangkan kalau ingin melihat gemerlap kota Yogyakarta di malam hari, harga tiket masuk sedikit lebih mahal, Rp. 15.000,- dari jam 16.30 sampai jam 23.30
Pemandangan Yogyakarta dari Heha Sky View (sumber restaurantguru.com)
Jajanan-jajanan khas jogja, seperti angkringan, biasanya tidak menyediakan pembayaran non-tunai. Beberapa tempat wisata juga tidak menerima pembayaran non-tunai. Selain itu penyedia jasa transportasi seperti becak dan andong, kalau kamu ingin keliling kota pakai andong atau becak, jadi pastikan kamu selalu punya cukup uang tunai yang bisa digunakan untuk semua keperluan kamu.
Meski bisa dengan mudah pesan Grab ataupun GoCar, terkadang kamu harus menunggu cukup lama karena beberapa tidak boleh menunggu di area stasiun maupun bandara. Jika memungkinkan, atur keberangkatan kamu dengan hotel tempat tinggal kamu, atau pesan langsung via aplikasi yang memungkinkan kamu untuk memesan armada penjemputan sesuai jadwal kedatangan dan keberangkatan kamu.
Agar dapat menikmati wisata Yogyakarta dengan maksimal, sebaiknya menghindari musim libur sekolah di bulan Juni atau libur Lebaran karena kawasan turis akan sangat padat dan jalan Malioboro sering macet.
Yogya memiliki udara yang relatif panas dan bisa bikin kamu gerah, jangan lupa membawa perlengkapan tempur saat cuaca sedang panas. Sunblock, topi, kain penutup, sepatu yang nyaman untuk jalan. Kalau kamu berencana berkunjung ke daerah pegunungan, siapkan juga jaket supaya nggak masuk angin atau kena angin malam.
Jika kamu berencana mengunjungi tempat wisata di daerah Gunung Kidul sebaiknya luangkan cukup banyak waktu karena perjalanan pulang-pergi ke Gunung Kidul bisa memakan waktu hingga 4 jam dan menghabiskan setengah hari. Ada baiknya meluangkan waktu 1 sampai 2 hari untuk jalan-jalan ke daerah Gunung Kidul agar kamu bisa menjelajah beberapa tempat di sana.
- Rumah Sakit: Siloam Hospitals Yogyakarta
Alamat: Jl. Laksda Adisucipto No.32-34, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55221
Kontak: +62 274 460 0900
- Kantor Polisi: Polresta Yogyakarta
Alamat: Jl. Reksobayan No.1, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122
Kontak: +62 274 543 920