Udah pernah main ke daerah Timur Indonesia? Kalau belum, ini saatnya kamu menjelajahi kecantikan alam dan kekayaan budaya Indonesia Timur, salah satunya dengan menjelajahi Sumba.
Eiya, kadang-kadang nih ada yang suka menyamakan atau ketuker antara Pulau Sumba dan Pulau Sumbawa. Hati-hati yah, beda pulau loh walaupun namanya mirip.
Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, kecantikan Pulau Sumba ini natural banget. Buat kamu si bolang yang suka menjelajah alam, Pulau Sumba ini bakalan jadi surga banget deh buat kamu. Banyak orang yang menjuluki Sumba sebagai hidden paradise of Indonesia, atau surga tersembunyi di Indonesia.
Salah satu waktu terbaik buat mengunjungi Sumba adalah di sekitar bulan Mei – Juli ketika cuaca sedang baik. Di bulan-bulan ini, kemungkinan besar kamu bisa dapet foto-foto dengan langit yang biru dan cerah tanpa khawatir akan curah hujan yang tinggi atau cuaca mendung. Jangan lupa bawa sunblock dan tumbler air minum ketika menjelajahi padang savana di Sumba ya!
Untuk bisa sampai ke Sumba, cara tercepat tentu saja via Jalur Udara dengan menggunakan pesawat terbang. Tapi untuk kamu si bolang sejati yang mungkin lebih suka lewat jalur laut sekalian ngirit, opsi itu juga ada kok.
Saat ini belum ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Sumba, jadi untuk kamu yang pengen ke Sumba, kamu harus transit dulu di Denpasar, Surabaya, atau Kupang. Sementara buat kamu yang berangkat dari Surabaya, kamu bisa pilih untuk transit di Denpasar atau di Kupang.
Oiya hal yang penting buat kamu ketahui nih ya: Di Sumba itu ada dua bandara, yakni Bandara Umbu Mehang Kunda atau biasa juga disebut Bandara Waingapu yang terletak di Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, dan ada juga Bandara Tambolaka yang terletak di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Nah, jarak antara kedua Bandara ini nggak kayak Halim dan Soetta yah gengs, jadi jangan salah pilih karena jarak keduanya adalah 180km, lebih dari 4x lipat jarak Halim-Soetta, dan harus ditempuh dengan 4 jam perjalanan dengan mobil. Kebayang kan kalo maunya ke Tambolaka tapi salah pilih flight ke Waingapu? Bubar tuh 4 jam pertama dipake buat perjalanan…
“Pilih penerbangan ke bandara yang mana ya?” Sebenernya sama aja, pembedanya tergantung destinasi wisata mana yang mau kamu kunjungi terlebih dulu nih. Kalau misalnya mau memulai petualangan kamu dari daerah Waingapu dan selesai di daerah Waikabubak, berarti pilih terbang ke Bandara Waingapu dulu dan kamu bisa terbang kembali ke Jakarta dari Bandara Tambulaka di Waikabubak.
Dari Jakarta
Kalau berangkat dari Jakarta, ada beberapa opsi yang bisa kamu pilih, dua kali transit di Surabaya dan di Kupang, dan satu kali transit di Kupang aja atau di Denpasar aja. Banyak pilihan penerbangan yang bisa kamu pilih untuk bisa sampai di Denpasar, tapi paket paling ekonomis datang dari Lion Air Group dengan airline Lion Air dan Wings Air.
Harga penerbangan ke Tambolaka dengan kode bandara TMC dan ke Waingapu dengan kode bandara WGP nggak jauh berbeda, begitu juga dengan jarak tempuhnya, tinggal kamu yang menentukan.
Penerbangan dari Jakarta ke Denpasar memakan waktu sekitar dua jam, sementara penerbangan dari Denpasar ke Waingapu memakan waktu 1,5 jam. Jika memilih penerbangan yang disediakan Lion Air Group, harga termurah saat tulisan ini dibuat adalah Rp1.226.900 per orang.
Jika memilih Bandara Tambolaka di Waikabubak, durasi tempuh kurang lebih sama, harga pun nggak sampai selisih Rp100.000, saat tulisan ini dibuat penerbangan dari Jakarta ke Bandara Tambolaka di Waikabubak dengan menggunakan maskapai Lion Air dan Wings Air adalah Rp1.290.970 per orang.
Dari Surabaya
Buat kamu Surabayans, kalau mau ke Sumba, pilihan paling ekonomis adalah transit di Kupang. Lagi-lagi pilihan paling ekonomis disediakan oleh Lion Air Group dengan kombinasi penerbangan menggunakan Lion Air dan Wings Air.
Penerbangan dari Surabaya ke Kupang memakan waktu sekitar 2 jam sementara penerbangan dari Kupang ke Waingapu hanya memakan waktu 1 jam saja. Saat tulisan ini dibuat harga tiket termurah dengan waktu tercepat dari Surabaya ke Waingapu adalah Rp1.012.300 per orang.
Sementara itu penerbangan dari Surabaya ke Waikabubak memakan waktu 20 menit lebih lama dan memiliki selisih sekitar Rp350.000 lebih mahal daripada penerbangan ke Waingapu dengan harga Rp1.354.400 per orang.
“Tapi aku lebih suka via laut!” Yowes… yowes… tapi nggak apa-apa agak lama ya…
Dari Jakarta
Kalau mau berangkat dari Jakarta ke Sumba, pertama-tama kamu harus naik kapal pelni dari Tanjung Priok ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kamu bisa pesan tiket untuk naik KM.UMSINI yang harga tiketnya sekitar Rp235.000,- per orang, dan memakan waktu 32 jam perjalanan atau 1 hari 8 jam.
Dari Surabaya
Nah kalau starting point kamu adalah Surabaya, kamu bisa langsung naik kapal laut tujuan Waingapu di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Waktu tempuhnya adalah 4 hari 3 malam. “Duh, kok lama banget?!”, eh tenang, nggak usah takut bosen karena di kapal Pelni-nya udah dilengkapi dengan beberapa cafe, warung, bahkan bioskop mini loh, jadi nggak usah takut mati gaya. Kamu juga bisa pilih tempat tidur yang sesuai dengan budget kamu. Harga tiket Kapal Laut dari Surabaya ke Waingapu adalah Rp404.000 untuk kelas ekonomi
Nah jumlah total tiket perjalanan laut dari Jakarta ke Waingapu adalah sekitar Rp639.000,- hampir setengahnya dari harga tiket pesawat. Kalau kamu kira-kira pilih ngebolang naik kapal laut atau cari cepet naik pesawat nih? Yang mana pun yang penting jangan lupa dinikmati ya perjalanannya.
Hore! Udah sampai ke Sumba! Sekarang gimana nih cara keliling-kelilingnya?
Meski udah ada angkutan umum di beberapa daerah di Sumba, kebanyakan destinasi wisata hidden gems yang bakal kamu lihat di bagian selanjutnya ini belum dilalui trayek angkutan umum nih. Ya namanya juga hidden gems ya genks 🙂 bukan warung sebelah….
Kecuali misalnya, kamu mau muter-muter aja di Waingapu atau Waikabubak, ya mungkin bisa-bisa aja sih naik ojek atau naik angkot, tapi nih… masa iya sih udah jauh-jauh ke Sumba cuma pengen muter-muter di daerah ramai penduduk aja? Sayang dong nggak menjelajah ke padang savana dan oase-oase di sekitarnya.
“Gimana kalo aku maunya sewa motor?” tentu bisa-bisa aja, apalagi untuk jarak yang dekat. Tapi kalo kamu mau AKAP nih ya… ya pastikan kondisi kamu prima dan siap melalui berbagai medan, karena belum semua jalan di Sumba itu di aspal, pastikan juga kamu siap menghadapi terik matahari di tengah padang savana yang luas.
That being said… pilihan terbaik ter-aman dan ter-nyaman tentu adalah dengan sewa mobil. Saat ini udah banyak ko tempat sewa mobil di Sumba. Contohnya, kamu bisa sewa mobil dengan tarif mulai dari Rp650.000-Rp850.000 per hari. Kebanyakan dari para penyedia jasa sewa mobil ini juga menyediakan jasa open trip, seperti MySumbaBible, PinkGo Trans Sumba, dan YourSumba.
Sumba terkenal dengan keindahan alamnya yang masih belum tersentuh. Laguna dan danau di tengah goa dengan air yang bening akan jadi memori yang berbekas di benak kamu ketika kamu bertualang ke Sumba, the hidden paradise of Indonesia. Sumba juga memiliki kehidupan masyarakat adat dan tradisional yang masih terjadi keaslian dan tradisinya. Ini nih beberapa tempat yang mesti kamu kunjungi ketika berpetualang ke Sumba.
Pantai Walakiri di Sumba Timur (sumber backpackerjakarta.com)
Pantai Walakiri terkenal sebagai pantai yang menyuguhkan pemandangan sunset yang nggak biasa. “Apanya sih yang nggak biasa?” ada pohon-pohon bakau kerdil yang dijuluki pohon menari sama para wisatawan yang berkunjung ke sini karena posisinya yang meliuk-liuk kaya orang lagi menari nih.
Eh tapi karena pohon bakau kerdil ini cukup sensitif, jangan sentuh, bersandar apalagi sampai manjat pohon ini ya! Cukup dipandang atau berpose di sekitarnya aja supaya mereka bisa tetap “menari” abadi.
Ketika sunset, sinar matahari yang melewati sela-sela antara pohon menari ini bikin suasana syahdu banget dehh! Duhh… jadi pengen pegangan tangan… Nah loh?!... e tapi sama siapa ya… Jangan lupa yang tangannya pengen dipegang ikut dibawa ke sini kalau pengen pegangan tangan di sini ya hahaha…
Pantai Mandorak di Antara Dua Karang (sumber instagram @elysewoanders)
Liat aja deh warna airnya yang biru tosca begitu, diapit dua karang besar dan hamparan pasir putih yang halus, apa nggak bikin pengen cepet-cepet liburan sekarang juga tuh? Duhh… langsung pengen jalan-jalan dan nyebur ke situ kan. Oiya, selain itu kamu juga bisa naik tebing karang yang ada di kedua sisinya dan berfoto dari situ. Eh tapi hati-hati ya, gelombang ombak di pantai ini cukup tinggi, jadi sebaiknya kamu bersantai-santai aja di pantainya jangan berenang di sini.
Keindahan Pantai Watu Parunu yang diabadikan oleh para Instagrammer (sumber instagram @elsamagnolia)
Pantai ini terkenal dengan tebing batunya yang indah. Bentuk tebing yang berkelok-kelok menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung pantai. Saat sedang surut, tebing batu ini bisa dicapai dengan melewati batu berlubang yang berukuran cukup besar. Nama Watu Parunu sendiri sebenarnya berasal dari kekhasan batu berlubang yang ada di pantai ini. Dalam bahasa setempat, Watu artinya batu, sementara Parunu artinya berjalan menunduk.
Lokasinya sebenarnya cukup jauh dari Waingapu, yakni sekitar 135km atau dua jam perjalanan dari Waingapu, tapi kamu bisa ke sini untuk melihat sunrise yang cantik di saat cuaca cerah.
Keindahan Pantai Watu Parunu yang diabadikan oleh para Instagrammer (sumber superadventure.co.id)
Sumba memang terkenal dengan pantai bertebingnya, selain Pantai Watu Parunu ada juga Pantai Mbawana yang terkenal dengan ombaknya yang pas banget buat berselancar. Banyak peselancar internasional yang sengaja ke Sumba dan menginap di rumah warga setempat untuk berselancar di Pantai ini. Salah satu hal paling menarik dari Pantai Mbawana adalah batu cincin-nya yang sering dijadiin spot foto sama para wisatawan, sayangnya nih batu ini sekarang sudah runtuh, diduga karena gempa yang terjadi di Sumba tahun 2019. Meski begitu kalau berkunjung ke sini kamu bakal tetep dimanjain dengan pemandangan pantai bertebing yang nggak biasa ko di sini.
Banyaknya pohon cemara di sepanjang pantai menjadi salah satu daya tarik Pantai Puru Kambera (sumber instagram @anasbaronda)
Kalau biasanya pohon kelapa yang menghiasi daerah pantai, yang menarik dari Pantai Puru Kambera ini adalah pohon cemara yang banyak tumbuh di sepanjang pantai. Pasir putihnya juga membuat pantai ini terlihat indah.
Laguna Weekuri menjadi salah satu destinasi favorit di Sumba Barat (sumber instagram @chachamilk)
Ini dia nih salah satu destinasi yang pantang buat kamu lewati kalau kamu ke Sumba. Laguna dengan air berwarna tosca ini enak banget buat renang dan snorkerling seru-seruan bareng temen-temen, keluarga ataupun pasangan kamu.
Oiya yang menarik dari laguna ini, airnya berasal dari air laut yang masuk lewat sela-sela karang. Karena kadar garamnya yang tinggi, kemungkinan kamu bisa mengapung untuk waktu yang cukup lama tanpa pelampung lho kaya kakak yang ada di foto. Seru banget kaaan! Ketika surut, kedalaman Laguna Weekuri hanya sekitar 30 cm sampai 2.5 meter, tapi kalau kamu datang disaat pasang, kedalamannya bisa sampai 5 meter. Gimana, penasaran nyobain mengapung atau floating di laguna ini nggak?
Air Terjun Tanggedu The Grand Canyon of Sumba (sumber instagram @riaulifeindonesia)
Air Terjun Tanggedu sering dijuluki juga sebagai Grand Canyon of Sumba karena suasananya yang dianggap mirip dengan Grand Canyon. Diapit dua tebing tinggi dengan aliran air pegunungan yang jernih, aliran Air Terjun Tanggedu ini disebut-sebut enak banget buat tubing dan body rafting. Tapi nih ya, kalau mau tubing atau rafting di sini, mesti siap-siap bawa perlengkapan sendiri ya gengs, soalnya belum ada tempat penyewaan atau fasilitas wisata di sini.
Destinasi ini pas banget buat kamu yang berjiwa bolang, soalnya nih, untuk bisa mencapai lokasi kamu harus trekking dulu naik turun bukit yang cukup terjal serta melalui padang savanna selama kurang lebih 1,5 jam. Liat aja nih perjuangan Titi Kamal sama Christian Sugiono mencapai lokasi, videographernya sih sampai bilang mendingan sakit gigi hahaha… Kalo kamu gimana nih? kira-kira kuat nggak? Tapi pastinya perjalanan tadi terbayar karena kamu bisa nyebur ke air terjun yang indah dengan air yang jernih!
Air Terjun Waimarang yang ditemukan oleh Erikson, seorang anak berumur 11 tahun yang saat itu sedang berburu babi hutan (sumber superadventure.co.id)
Selain Air Terjun Tanggedu, salah satu hidden gem yang ada di Sumba yang perlu kamu kunjungi adalah Air Terjun Waimarang. Air terjun ini memang cukup pendek, tapi yang menarik dia terletak di dalam gua dan membentuk kolam! Tentunya karena namanya juga hidden gem, ya tempatnya masih cukup tersembunyi dan sama seperti Air Terjun Tanggedu, kamu perlu trekking sedikit untuk bisa sampai sini. Untungnya trekking-nya cukup sekitar setengah jam saja.
Keunikan Waikelo Sawah, sebuah air terjun dari gua yang bertemu dengan bendungan untuk irigasi persawahan (sumber instagram @nisifiltersindonesia)
Waikelo Sawah ini adalah salah satu mata air di Sumba yang nggak pernah habis. Mata air ini melewati gua sebelum jadi air terjun jadi kalau kamu liat air terjunnya dia keluar dari dalam gua, keren banget kan?!
Nah, di Waikelo Sawah ini juga ada bendungan yang mengalirkan air untuk irigasi persawahan di daerah ini. Selain bisa berfoto dengan air terjun dan air di dalam gua, kamu juga bisa foto dengan background persawahan di Sumba.
Keindahan Bukit Wairinding di Pulau Sumba (sumber nativeindonesia.com)
Ini dia nih salah satu destinasi paling iconic di Sumba. Mulai dari lokasi shooting film Pendekar Tongkat Emas dan Susah Sinyal, sampai lokasi shooting video klip grup musik Stars & Rabbit, semuanya memilih savana di Bukit Wairinding ini sebagai background setting-nya karena keindahannya. Tentunya para traveller yang jalan-jalan kesini pun nggak mau melewatkan berfoto dengan latar belakang padang savana yang super indah ini.
Sejauh ini belum ada fasilitas wisata ataupun rumah makan yang disediakan di sini, jadi kalau pengen piknik-piknik cantik, pastiin kamu udah bawa makanan dan perlengkapan piknik sendiri ya. Eh iya jangan lupa sampahnya dibawa lagi ya, jangan sampai pemandangan cantik ini hilang karena wisatawan yang datang nggak bertanggung jawab sama sampah mereka. Nggak mau kan Bukit Wairinding kehilangan pesonanya?
Jalan batu yang melintang di atas Bukit Tanarara menjadi salah satu pemandangan iconic bukit ini (sumber wanderingindonesia.wordpress.com)
Bukit Tanarara dengan padang savana khas sumba-nya menyuguhkan pemandangan perbukitan yang sangat unik. Kalau kamu punya drone, kamu bisa ambil foto yang bagus banget seperti kedua foto di atas dengan latar belakang perbukitan dengan jalan batu yang melintang di atasnya. Karena Bukit Tanarara ini jalan umum, jadi nggak ada tiket masuk untuk bisa menikmati pemandangan cantik ini ya.
Savanna Puru Kambera sering dijadikan tempat mencari makan oleh kuda-kuda liar Sumba (sumber herjourneys.com)
Savanna Puru Kambera ini terletak sekitar 2-3km dari Pantai Puru Kambera. Di perjalanan menuju Pantai Puru Kambera, kamu pasti akan melalui padang savana ini. Di musim kemarau biasanya banyak kuda-kuda liar yang mencari makan di sini. Banyak juga wisatawan yang memilih untuk berhenti diperjalanan saat melalui savana Puru Kambera ini dan memutuskan untuk berfoto di sini.
Tampak Kampung Adat Ratenggaro dari Udara (su´mber adobe stock photos)
Keunikan Ratenggaro salah satunya yakni ketinggian atap yang disesuaikan dengan derajat sosial pemilik rumah. Nah, jadi kalau kamu liat atap yang tinggi, berarti status sosial sang empunya rumah tersebut juga dipandang tinggi oleh masyarakat adat setempat.
Untuk sampai ke sini memerlukan perjalanan sekitar satu jam dari Bandar Udara Tambolaka. Oiya, kalau kamu kesini, kamu juga bisa sekalian mengunjungi Pantai Ratenggaro yang jaraknya hanya 5 menit dari kampung adatnya.
Sejauh ini masyarakat setempat nggak akan minta kamu bayar untuk bisa berkunjung, tapi pastikan kamu berkunjung di jam yang wajar supaya nggak ganggu penduduk yang mau beristirahat di malam hari ya.
Kampung Tarung di Sumba, kamu juga bisa sewa baju adat dari masyarakat setempat, pastikan kamu tanya dulu harganya ya, karena bisa beragam (sumber instagram @karinafauziah)
Salah satu hal menarik dari Kampung Tarung yang membedakannya dengan Kampung Adat lain di Sumba adalah ornamen-ornamen yang digantung di setiap rumah. Semakin banyak ornamen yang ada di dalam rumah maka semakin tinggi status sosial pemilik rumah tersebut. Meski nggak begitu jauh dari pusat kota Waikabubak, penduduk Kampung Tarung masih memegang teguh adat istiadat sembari memberikan kesempatan peradaban baru untuk masuk.
Kampung Adat Raja Prailiu (sumber rri.co.id)
Kebanyakan masyarakat adat di Sumba masih menganut kepercayaan leluhur mereka, salah satu yang merefleksikan hal ini adalah batu kubur yang digunakan masih sesuai dengan tradisi turun temurun. Di Kampung Adat Raja Prailiu ini kamu bisa lihat Kubur Batu Mega seberat 40 ton. Kubur Batu Mega merupakan tempat persemayaman terakhir dari Raja Tamu Umbu Djaka yang wafat tahun 2008 silam.
Kampung Adat Raja Prailiu juga terkenal akan tenun ikatnya yang khas. Kain tenun Prailiu didominasi oleh warna dari benang merah, hitam, kuning, dan biru. Mereka punya satu galeri yang digunakan untuk menampilkan kain-kain tenun karya warga setempat.
Tampak Kampung Adat Prai Ijing dari “Teras Pandang” (sumber sumbasavanatrip.wordpress.com)
Kampung adat Prai Ijing ini sangat fotogenik karena adanya “teras pandang” dimana lanskap Kampung Adat Prai Ijing dan satu jalan setapak utama di kampung ini terlihat dari sini. Masyarakat yang tinggal di sini masih memegang keyakinan nenek moyang mereka, yakni Marapu. Segala bentuk adat istiadat juga masih diterapkan di sini. Kalau ingin melihat kehidupan masyarakat adat khas Sumba yang otentik, jangan lupa mampir ke Prai Ijing ya!
Di Pasar Inpres Matawai kamu bisa menemukan berbagai hasil bumi dan juga kain tenun khas Sumba (sumber instagram @betterman_99)
Buat kamu si suka belanja tentunya jangan melewatkan kunjungan ke Pasar Inpres Matawai ini ya. Di sini kamu bisa lihat aktivitas ekonomi di Sumba dan tentunya kamu juga bisa belanja hasil bumi dari Sumba dan kain tenun khas Sumba.
Gimana nih, setelah liat destinasi-destinasi di atas apa kamu udah bisa nentuin mau ngebolang ke mana aja ketika di Sumba? Oke, langkah selanjutnya ini waktunya kamu nentuin mau menginap di mana.
Eh, eh, tau nggak kamu kalau Sumba itu jadi rumah salah satu hotel terbaik di dunia, yaitu Nihi Sumba. Kalau uang kamu berlimpah ruah habis ketiban durian runtuh, boleh dong mencoba rasanya tinggal di hotel terbaik di dunia ini. Tapi kalau tetep mau irit atau nyaman tapi nggak boros-boros amat, bisa juga kok. Ini dia beberapa opsi pilihan tempat menginap buat kamu yang mau jalan-jalan ke Sumba.
Salah satu sudut di kawasan Rumah Budaya Sumba dan single-bed untuk backpacker (sumber twitter @RumahBudayaSumb)
Untuk kamu backpacker yang pengen ngirit, Rumah Budaya Sumba ini bisa jadi pilihan kamu karena dia menyediakan single-bed di kamar sharing mulai dari Rp150.000 per malam. Sesuai namanya, Rumah Budaya Sumba ini sebenarnya merupakan pusat penelitian untuk berbagai budaya dan tradisi di Sumba, tapi mereka juga punya beberapa kamar yang bisa disewa untuk menginap. Buat kamu yang berencana menginap di daerah Tambulaka dan menjelajahi daerah Sumba Barat Daya kamu bisa coba menginap di sini.
Hotel Jemmy yang cukup sederhana ini cocok untuk backpacker2 (sumber booking.com)
Buat kamu yang mendarat atau berlabuh di Waingapu dengan budget backpacker, Hotel Jemmy dengan fasilitas sederhana bisa jadi pilihan kamu dengan harga mulai dari Rp165 ribu per malam. Lokasinya pun ada di daerah perkotaan dan memudahkan kamu untuk ke Bandara maupun destinasi-destinasi lainnya di sekitar Waingapu.
Redemptorists Villa & Resto terletak di pinggir laut, dekat dengan Pelabuhan Waikelo (sumber tripadvisor.com)
Budget backpacker tapi pengen tinggal di pinggir laut? Bisa kok! Nih, ada Redemptorists Villa & Resto yang menyediakan single-bed di sharing-room untuk para backpacker. Redemptorists Villa ini letaknya di pinggir laut, jadi kamu bisa langsung merasakan hembusan angin laut dan di-nina bobokan dengan suara deburan ombak kalau nginep di sini.
Pemandangan dan salah satu kamar di Morinda Villa & Resto2 (sumber booking.com)
Morinda Villa & Resto ini salah satu favorit para YouTuber dan juga artis Indonesia. Titi Kamal dan Christian Sugiono menginap di sini waktu bertualang ke Sumba. Pemandangannya yang hijau dan asri serta staff-nya yang ramah bikin orang-orang senang menginap di Morinda Villa & Resto ini, harganya juga cukup terjangkau.
Tampak depan Hotel Pasola yang sederhana dengan kamar yang nyaman (sumber booking.com)
Kalau kamu akan berangkat atau tiba di Tambolaka, Hotel Pasola bisa jadi solusi istirahat yang nyaman sebelum kamu berangkat atau sesaat setelah kamu mendarat.
Tampak depan Padadita Beach Hotel dan Kamar Deluxe Double (sumber booking.com)
Kalau kamu mendarat di Bandara Waingapu dan berencana menginap di Waingapu, Padadita Beach Hotel bisa jadi pilihan kamu, pas banget buat kamu yang suka pemandangan tepi pantai. Jangan lupa minta yang beach view ya kamarnya.
Nihi Sumba mendunia karena dinobatkan sebagai hotel terbaik di dunia selama dua tahun berturut-turut (sumber nihi.com)
Buat kamu wahai anak sultan, resort hotel terbaik di dunia ini bisa jadi pilihan kamu untuk menginap selama ngebolang di Sumba. Tapi siap-siap ya untuk merogoh kocek sebesar Rp8,5 juta per malam.
“Apa?! Kok mahal banget?!”, eitts tentunya ada harga ada kualitas dong bos. Harga sewa ini berlaku untuk penyewaan per villa dan rata-rata occupancy-nya adalah 2 orang per villa. Harga ini juga udah termasuk semua makan, minum, dan banyak banget aktivitas yang bisa kamu lakukan selama di selama menginap di resort ini, mulai dari surfing, berkuda di pantai, trekking, sampai belajar masak pun ada! Kurang lengkap apalagi coba? Ya tentunya dengan harga yang harus dibayar yah….
Fyi nih, resort ini udah pernah disambangi oleh banyak artis Hollywood loh, termasuk pemeran Katniss Everdeen di The Hunger Games, Jennifer Lawrence, dan pemeran Batman, Christian Bale. Dari Indonesia sendiri, tempat ini udah pernah diinepin sama Rafi Ahmad, Rachel Vennya, sampai Hamish Daud.
Gimana, makin penasaran? Nabung dulu? Oke deh… coba mungkin bisa diinvestasiin dulu di saham blue chip kali ya biar cepat tercapai cita-citanya nginep di sini :”) Siapa tau ketemu sama Katniss dan Batman ya kan??
Pemandangan dan salah satu kamar yang ditawarkan oleh Lelewatu Resort Sumba (sumber lelewatu.com)
Lelewatu juga bisa jadi pilihan kamu yang pengen merasakan sensasi nginep ala Sultan yah. Lokasinya juga nggak begitu jauh dari NIHI Sumba. Harga menginap per malam rata-rata nya adalah Rp11 juta per malam, tapi kadang Lelewatu Resort ngasih diskon dan harganya bisa turun sampai dengan sekitar Rp3 juta per malam.
Suasana resort di Maringi Eco Resort Sumba (sumber booking.com)
Maringgi Eco Resort Sumba ini merupakan bagian dari Sumba Hospitality Foundation (SHF), kalau kamu menginap di sini, seluruh keuntungannya akan digunakan untuk mendanai yayasan SHF yang mendanai edukasi hospitality untuk pemuda-pemudi Sumba supaya mereka siap bekerja dan menyambut industri hospitality yang semakin berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah turis yang berkunjung ke Sumba.
Meski namanya “resort” sama seperti NIHI dan Lelewatu, Maringi ini masih lebih terjangkau kok dibandingkan dengan dua pilihan di atas. Untuk bisa menginap di sini kamu harus merogoh kocek dan mengeluarkan uang sebesar Rp1.3 juta per malam.
Kalau kamu menginap di hotel-hotel yang ada restonya, udah pasti kamu bisa sekalian makan di hotel dong. Nah, tapi di sepanjang perjalanan menuju atau sepulang dari tempat-tempat wisata, kamu juga bisa mencoba berbagai macam makanan yang ada di Sumba di beberapa resto yang cukup dikenal di bawah ini:
Pizza enak di Warung Gula Garam (sumber tripsumba.com)
Walaupun menamai dirinya sebagai “Warung” sebenarnya tempat ini adalah salah satu restoran terkenal di Tambolaka. Restoran ini masih satu kawasan dengan Bandara dan Hotel Pasola. Kalau kamu menginap di Hotel Pasola, kamu bisa menyempatkan diri untuk mampir dan mencicipi makanan di sini. Makanannya beragam mulai dari Seafood, makanan Indonesia seperti Nasi Goreng dan Soto, juga makanan Western seperti Steak dan Pizza.
Oiya di sini juga kamu bisa pesen makanan khas Sumba yang namanya “Rumpu-Rampe”. Rumpu rampe ini adalah tumis beberapa sayuran, yakni bunga pepaya, daun pepaya, daun singkong, dan jantung pisang. Nggak usah takut pait karena sebelum ditumis sayurannya direndam air garam dulu selama beberapa menit. Biasanya, biar rasa sayurnya lebih gurih, dicampur dengan teri asin atau udang rebon.
Suasana di D’Sumba Ate (sumber facebook @dsumbaateofficial)
Nggak pengen makan aneh-aneh dan pengen pasti-pasti aja? Tenang, ada kok, kamu bisa makan di D’Sumba Ate di Waikabubak. Menu-nya beragam mulai dari Nasi Goreng, Mie Singapore sampai Western food seperti Pizza dan Burger ada di sini. Mereka juga menyediakan seafood dan sayuran seperti oseng kangkung.
Suasana dan makanan yang disajikan di Makan Dulu (sumber makandulu.or.id)
Sebelum berpetualang, jangan lupa “Makan Dulu”, hehe… iya… makan dulu yuk di Makan Dulu! Rumah makan yang namanya unik karena seakan akan ngajak makan ini sama-sama bagian dari Sumba Hospitality Foundation seperti Maringi Eco Resort. Selain berkontribusi terhadap Yayasan SHF ini, ketika makan di sini, kamu bisa dapetin nuansa menyatu dengan alam karena lokasi semi-outdoor dan bangunan resto yang terbuat dari bambu dan beratap kayu dan jerami. Kamu juga bisa nyobain nasi jagung khas Sumba di sini. Kalau mendarat di Tambolaka, coba sempatkan dulu mampir ke rumah makan ini ya sebelum menjelajah Sumba, hanya 5 menit aja dari bandara!
Morinda Resto terletak di atas bukit, memberikan kamu pemandangan yang mempesona selagi menyantap hidangan khas Sumba (sumber booking.com)
Morinda Resto ini tentunya adalah resto yang jadi bagian dari Morinda Hotel & Resto. Di sini makanannya beragam mulau dari Rp20 ribu sampai Rp35 ribu. Ada banyak makanan yang disajikan di sini, diantaranya ada Sop Ikan Mubarak, Ayam Saus Kacang Mete disajikan bareng terong crispy, coba intip aja nih JWestBros di menit ke-4 waktu mereka makan di Morinda Resto ini
Makanan yang disajikan di Mr.Cafe (sumber tripadvisor.com)
Meski tampilannya sederhana, Mr.Cafe ini salah satu rumah makan dengan menu terlengkap yang ada di Waingapu, mulai dari makanan rumah, mie bakso, sampai chinese food ada di sini. Oiya untuk minumnya kalau lagi pengen ngebir, mereka juga menyediakan kalau kamu lagi kepengen ngebir.
Tampak depan Rumah Makan Primadona (sumber restaurantguru.com)
Pengen makan yang pasti-pasti aja? Kalau kamu mendarat atau berlabuh di Waingapu, kamu bisa langsung aja ke Rumah Makan Primadona yang menyajikan berbagai makanan rumahan, di antaranya ada juga nasi campur, nasi sayur bening, ayam goreng lalapan.
Lekker renyah dengan berbagai rasa (sumber twitter@dwikaputra)
The best lekker in Semarang! Sejak tahun 1987. Untuk makan lekker yang satu ini butuh perjuangan, antrinya biasanya panjang sekali. Hehe. Tapi tenang aja, pasti worth it kok! Harganya murah dan merakyat banget loh!
Tahan dulu keinginan kamu buat dugem-dugem ya, masa udah jauh-jauh ke Sumba yang dicari sama kaya di Jakarta? Eh tapi kalau kamu mau bikin beach party bareng temen-temen atau sekedar api-unggunan bisa banget loh ya. Yok sekali-kali cobain rasanya nginep di bawah jutaan bintang, dijamin pasti lebih berkesan daripada tidur di hotel berbintang.
● Untuk para pemburu sunset, sunrise, dan cuaca cerah, waktu terbaik buat kamu adalah Mei sampai Juli disaat musim kemarau.
● Sementara buat pemburu savanna hijau dan nggak keberatan hujan-hujanan selama berpetualang, maka kamu mungkin akan lebih suka pemandangan savana di bulan Oktober sampai November.
Meski ada angkutan umum di Sumba, jumlahnya masih sangat terbatas dan digunakan warga setempat untuk membawa barang dagangan, sebaiknya supaya penggunaan waktu kamu di Sumba lebih efektif, lebih baik sewa mobil aja biar lebih mudah berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain.
● Tentunya nggak ada yang salah dengan jalan-jalan dan ngebolang sendiri, tapi jika kamu ingin menjelajahi Sumba dari Barat ke Timur ada baiknya kamu nggak sendirian.
● Selain itu, Sumba itu cukup luas dan kalau kamu menjelajah ke tempat-tempat yang masih sulit dijangkau sebaiknya kamu juga minta bantuan tour guide atau warga setempat yang hafal jalan supaya nggak tersesat dan menghabiskan waktu kamu buat cari jalan.
● Teriknya sinar matahari di Sumba kadang bisa ekstrim, jadi jangan lupa pakai sun block saat kamu berpetualang.
● Kalau berniat mengunjungi tempat-tempat seperti Air Terjung Tanggedu dan Wai Marang sebaiknya kamu dalam keadaan fit dan sehat supaya siap naik turun bukit.
● Jangan salah kostum ya! Pastiin kamu pakai pakaian yang nyaman untuk dipakai beraktivitas outdoor seharian.
Rumah Sakit:
Rumah Sakit Umum Umbu Rara Meha
Alamat: JL. Adam Malik, No. 54, Kembala, Kambajawa, Kota Waingapu,
Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
Kontak: +62 387 61302
[Lihat di Google Maps]
Rumah Sakit Umum Waikabubak
Alamat: Jl. Adiyaksa Kota Waikabubak Sumba Barat Ntt, Soba Wawi, Loli,
Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur
Kontak: +6238721021
[Lihat di Google Maps]
Kantor Polisi
Polres Sumba Timur
Alamat: Jl. Suprapto Waingapu, Prailiu, Kambera, Kabupaten Sumba Timur,
Nusa Tenggara Timur 87113
Kontak: +62 387 62344
[Lihat di Google Maps]
Polres Sumba Barat
Alamat: Jl. Bhayangkara, Komerda, Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat,
Nusa Tenggara Tim. 87211
[Lihat di Google Maps]
Supermarket Lokal
77 Mart
Alamat: Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur
[Lihat di Google Maps]
Surya Baru Mart
Alamat: Jl. Sapurata, Waitabula, Wee Tobula, Loura, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
Kontak: +62 387 2525 173
[Lihat di Google Maps]
Apotek Lokal:
Apotek K24 Waingapu
Alamat: Matawai, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Tim.
Kontak: +62 387 256 0371
[Lihat di Google Maps]
Apotek Sehat Sejahtera Waitabula
Alamat: RS Caritas, Simpang, Waitabula, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur
Kontak: +62 8135 3758 789
[Lihat di Google Maps]